Kelas baru sudah dibagi, Alhamdulilah tahun ini naik kelas. Seragam tak lagi nampak bagus, yang awalnya kebesaran sekarang sudah ngepas betul untuk tampil dengan baju keluar. Kelas Akhir dengan menjadi pemegang tahta sekolah, ras tertua, sebut dia kakak kelas dari kakak kakak kelas yang ada. Kelas ini jangan disiakan, biasanya dibagi secara acak, tentu tidak terlalu asing lagi karena sudah lama saling terlihat bahkan ada yang satu kelas dulunya.
Setiap tahunnya, siswa tersantai didunia biasanya duduk memilih bangku dekat jendela mengarah pada seisi sekolah dengan posisi strategis yaitu sudut ruang kelas, namun saranku jangan terlalu sudut, bisa-bisa jadi target sasaran guru untuk menjadi tikus percobaan. "Iya, yang disudut sana" itu contoh nadanya.
Memilih langkah awal seperti ini, tentunya memiliki efek samping, akan banyak siswi lewat silih berganti dengan wajah khasnya yang sangat sayang untuk dilewatkan, disudut lain terlihat sorak seru siswa sedang berolahraga (pelajaran favorit siswa tanpa catatan), sayup sayup candaan siswa dengan pelajaran kosongnya terdengar mengejek. Semua itu mengalahkan fokus terhadap materi yang entah kenapa mesti dipelajari (alibi haters fisika). Ditambah lagi kondisinya pagi hari, tepat dimana perutku sudah memanggil gorengan teman yang diselipkan dibawah bangku.
Duduk diam dengan tutup pena digigit, mengamati sekitarnya untuk bersiap menjahili mangsanya, terserah ada guru ataupun tidak, korban terdekat biasanya tetangga depan belakang. Mengajak yang lain tidak fokus adalah kesenangan tersendiri.
Disisi lain hal yang mendapat dukungan penuh ketika ketua kelas beranjak pergi kekantor guru untuk memastikan pelajaran kosong. Biasanya langsung suasana pecah dengan rerumpian ibu-ibu, cerita *tuttt para remaja tanggung membuat sebagian lengah atas pena andalannya. memang kelas akhir akhir ini menjadi polemik dengan kasus pencurian besar, hilangnya beberapa pena, bahkan ada yang diculik, dimutilasi, hanya diambil bagian dalamnya. Uhh kejam.
Sekarang sudah empat tahun kita tamat, ada yang kerja, ada yang menikah, ada juga yang kerja sambil menikah, ada banyak lagi. Ada banyak kisah yang sebagian besarnya teramati dari sudut bangku ini, sudah pas untuk dijadikan pembicara atas pelaku dari hilangnya pena diatas atau menjadi sutradara film pendek yang akan dirilis entah kapan?
Masih simpan photo kita? Untuk bukti bahwa dulu pernah sekelas, biasanya diantara kita sekarang sudah banyak perubahan, yang membuatnya tertawa adalah mengapa kita pernah melakukan hal konyol itu. Masih ada kisah itukan? Geng-Gengan...Marah marahan...Cinta-cintaan... Dan lain sebagainya.
Bagaimana kalau kita sepakati saja, tanpa berjanji-janjian seperti dulu. Latar Belakang Reuni bagiku bentuk untuk menceritakan kisahnya secara langsung. Cerita yang setiap tahun diceritakan tanpa sedikitpun kehilangan keseruannya. Tentu akan banyak episode jika bersama. Kadang kita jarang bercerita ketika bertemu, namun aku tahu wajahmu sudah menceritakan baitnya. Aakh, menulis ini sama saja merindu sendirian. Oke, Kita akan bertemu diacara reunian Ramadhan tahun ini. Tanggal 03 Juni 2016 Jam 03:00 wib di Hotel Sempurna. Beberapa teman kita sudah mempersiapkannya dengan matang, tentu kita saling menunggu.
Almada (Alumni SMA N 2 Lubuklinggau Angkatan2012)