Sunday, 3 October 2021

Varian Hidup Penduduk Bumi.

"Jika kejahatan tidak diadili maka kehidupan tidak berimbang, saat ketidakadilan dibiarkan begitu saja, langit akan memandang rendah kita"

Kurang lebih seperti itu cuplikan film yang saya tonton di televisi kemarin malam, waktu itu mamak mengoreng pisang dan pempek lenggang. Aku lupa judul filmnya tapi yang membekas di dalam benakku adalah kalimat itu. 

*Aku masih makan pisang goreng dan pempek lenggang itu, kemudian petir datang dan menghantam keras. Aku tidur dan cerita tamat.

***

*Beberapa menit setelah masuk kamar....

*Dramapun dimulai.

Entah kenapa, apa cuma aku, yang terkadang begitu ngantuk di luar kamar, namun, ketika sendirian dan masuk kamar, ada-ada saja perihal imajinasi yang memutar-mutar pikiran dan mengajak bercengkrama.

*Bukan seperti itu kasih, Ujar benak-ku.

Ternyata kalimat dari film fiksi tersebut meracuni ku, padahal besok harus bangun secepat ayam. 

*Ku matikan lampu kamar dan bersiap tidur. 
*Namun tidak dibiarkan semudah itu oleh pikiranku; yang tiba-tiba menjadi sutradara dalam serial drama "semalaman suntuk". 

*Jika begitu, begini, jika begini, begitu, Tambahnya. 

Pusaran tatawarna yang penuh drama itu mulai diangkat menjadi topik pembicaraan.

*Sudah berapa banyak suara-suara atau kata-kata suci itu coba mengganggu lumuran dosamu. Aku membantah benak ku, dan coba tertidur dengan damai, benak-ku menekan.

*Besok lagi, ujar ku.
....
*Tidak semudah itu
......
*Terserahlah, bantahku

***

Sudah sering juga kudengar lumuran lumpur dosa membangun gerakan-gerakan suci. Jika kejahatan tidak ada, maka kebaikan akan sulit menentukan identitas nya, pikir ku. Tapi kenapa sekali lagi aku tidak coba tulis saja cerita romansa, menarasikan berbagai varian  senyum  gadis pengopi malam itu yang berkarung-karung telah ku curi pandang beberapa jam. Kalimat nya bisa mulai dari bagaimana rambutnya dihempas angin dan senyumnya semanis manggis. Dan Waktu-waktu menjadi slowmotion.

*Aku yang coba menenangkan obrolan benak-ku.

Hendaknya cerita jahat jangan mendapat stigma buruk terlebih dahulu, sayangnya dalam beberapa serial film, kejahatan kalah waktu, yang pada akhirnya, cerita hanya milik orang-orang yang menang. Dan kemudian melahirkan kejahatan yang baru lagi. Namun film kejahatan yang baik biasanya memberikan flashback kehidupan dan keadaan yang melatarbelakangi motif kejahatannya.

Masih di dalam kamar, benak ku masih berputar sendiri, berkicau, seperti burung di sangkar emas yang melihat hujan. Tiba-tiba, benak ku, yang awalnya menjadi sutradara berubah sebagai seorang ilmuan yang sedang mendalami studi mengenai kejahatan. Tiba-tiba berasa sedang kuliah kriminologi secara kilat.

*Waktu itu sepertiga malam. 

*Cicak-cicak menjadi supporter.

Ditinjau dari Postmodernisme kejahatan telah dihantarkan pada pintu gerbang perspektif baru. Kejahatan tidak lagi dipandang dari kasus per kasus melainkan mengedepankan humanity. Penerimaan atas perbedaan adalah hal positif. Lagi-lagi postmodernisme sungguh membahagiakan karena memang di dalam ketidakteraturan ada keteraturan. 

Sependapat dengan apa yang dikatakan Karl Menninger bahwa manusia membutuhkan kejahatan, menginginkannya dan mendapatkan keuntungan dari kesalahan mengatasi hal tersebut dan menjadikan kejahatan dan penghukuman bagian dari hidup manusia.

Bahkan contoh kasus dapat dilihat dari penyataan Elliot Currie mengenai kebingungannya pada pemahaman kejahatan dan keadilan di Amerika Serikat dimana kebijakan kriminal yang berjalan di AS saat itu berjalan dengan mengatasnamakan toleransi dalam melawan kejahatan namun proses yang terjadi adalah ketidakdilan. Dan kebingungan itu  juga terjadi di sekitar kita.

Dari posmodernisme kita dapat menyelami hal naif dari mengenyampingkan subjektifitas, dimana manusia sebagai personalitas merupakan hal yang kompleks, nilai yang dipercaya, kebuadayaan mempengaruhi tindakan masing-masing individu. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam posmodernisme human adalah penting dan tidak dapat dikesampingkan begitu saja atas nama objektifitas


*Lantas bagaimana ketika kejahatan dibiarkan.

*Saudara bebas memilih berada di jalan mana, namun kebebasan yang dipilih itu, berada dalam cctv norma-norma dan hukum.

*Di sanalah kita akan lihat hukum memang harus ditegakkan tanpa harus membuat penjara penuh. 

*Tiba-tiba benak ku sadar, sudah terlalu ngawur untuk mencoba menjadi kriminolog dadakan.

*Pada saat itulah benak ku mulai bercinta dengan kompleksitas dan tertidur dipelukannya.

*Namun sedikit lagi, benak ku mencela

*Bagaimana masa depan kejahatan dan ketidakadilan ?

*Tetaplah menjadi penduduk bumi dan biarkan penduduk langit melihat, meskipun kita dilumuri dengan hawa nafsu, ada hal yang tidak diketahui penduduk langit atas alasan-Nya; mengapa manusia yang dipersilahkan menjadi penduduk bumi. Sungguh paragraf terakhir ini merupakan lompatan jauh dari postmodernism berubah jadi teologism, bercampur aduk dan ahhhhhhh sudahlah.

*God nite penduduk langit... :)

Bukan maraknya kejahatan ataupun ketidakadilan membumbung tinggi, aku lebih takut jika di masa depan kita semua hidup dalam hilangnya sense of humanity.

Cik Ayub, 2021















0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com