Wednesday, 3 July 2019

Teman Letingan Nusantara

Kita ini macam- macam. Ujarku disaat hiruk pikuk jalanan kota kelahiranku, Lubuklinggau, sedang ramai-ramainya. 

Pandangmu dan pandangku juga tidak keruan. Ujarku dalam hati ketika tidak ada teman untuk mengobrol siang itu. 

Aku sekarang sedang disalah-satu kedai kopi yang suasananya lumayan asik untuk dikunjungi. Waktu itu, sebenarnya mau kusapa engkau satu persatu, teman letingan, dimanapun kalian berada, baik yang pernah bertemu di Lubuklinggau, Bengkulu, Palembang, Lampung, Jakarta, Semarang, Jogja, Surabaya, Jombang, Kediri, Bali, Lombok, Bima, Makasar, Flores dll.

Bagaimana saat ini, apa saja, ceritakanlah ? Apapun. Sapaku dari kejauhan yang badannya tidak bisa bertemu.

Kulihat dari berbagai sosial mediamu ada beragam aktifitas kita yang berbeda beda dan sepertinya menarik untuk diceritakan. Instagram, Facebook dan WhatsApp yang kau ceritakan setiap hari tentang kabarmu, sebenarnya melunturkan pekat rinduku untuk menyapamu lewat suara langsung, atau bahkan, bercengrama langsung.

Tapi aku tidak mau bertanya tentang profesimu, gajimu dan gelarmu, apalagi agamamu.

Saya hanya ingin bertanya diluar itu semua. Hanya dengan kalimat tanya Bagaimana

Ohh iya, ngomong-ngomong, bagaimana ?
Keadaanmu, yang, sepertinya, sudah tergilas laju dunia.
Seru bukan ?

Bagaiamana ?
Bukankah pernah aku ingatkan bahwa kita adalah anjing-anjing yang tertunda.

Dunia menggilas siapa saja yang ,coba-coba, menghadangnya dan didalam dunia ini, hanya ada dua jenis kata untuk merefleksikan manusia, yaitu; Penggilas dan Tergilas. Atau, kalau boleh, kita pakai kata yang lebih halus, semisal; Penipu dan Tertipu.

Sekarang adalah perang kita, mempertahankan prinsip-prinsip dahulu, bergeser dikit kita akan tergelincir.
Pilih mati, atau terhidup kembali.
silakan saja, itu pilihan kita semua.
Bagaimana Teman Letingan Nusantara ?
Aku ajak kau ngopi melalui dunia maya.
Oh iya, ngomong-ngomong sekarang aku anjing, berat jadi manusia!


Di lereng Gunung Wilis, Jawa Timur.



4 comments:

  1. hadir untuk rusak kemudian perlahan di perbaikan walau tak layak

    ReplyDelete
    Replies
    1. walau terkadang akan tetapi oleh sebab itu.

      Delete
  2. pilihannya hanya dua, Hilang atau terbilang.

    ReplyDelete

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com