Dikala Gondrong Tiba

Gondrong adalah sebutan untuk seorang laki-laki berambut panjang, Itulah kenapa cewek tidak disebut Gondrong, karena mereka bukan laki laki dan laki laki bukan mereka, tapi mereka dan laki laki ditakdirkan untuk menyatu sehingga mampu menciptakan Gondrong junior, Coretan Payah edisi "Dikala Gondrong Tiba", akan mengulas sepenggal cerita dari sepanggul kisah yang terjadi selama Gondrong itu tiba.

Alasan Pecinta Alam ?

Tariklah nafas dari udara bersih itu. Kemudian biarkan sepatu tua keluar dari rak-nya. Kain segi tiga itu biarkan ada. Rutinitas akan kalah, kalahlah dengan jiwa. Nyaman akan jauh, dipecahkan dan terpelanting. Tentu ada kisah, dari perjalanan jauh melelahkan.

#SaveCawang | Sudah Dengar Tangisan Cawang hari ini ?

Payah, tangisan Cawang tak terdengar, jelas tangisan itu rintih. betul aku adalah orang yang payah, bagaimana tidak, seorang mahasisw...

Siul fales mengiringi pagi yang hampir saja terlewatkan, hari ini hampir saja habis di zona nyaman, dikasur yang tak terjemur entah berapa bulan. Kopi panas kuperintahkan untuk dibuat padahal hanya ada aku dan kucing waktu itu, astaga, kucing itu belum terlatih untuk segelas kopi, segelas kopi yang di dedikasikan untuk modal berpikir dan berandai-andai.

Sunday, 3 October 2021

Varian Hidup Penduduk Bumi.

"Jika kejahatan tidak diadili maka kehidupan tidak berimbang, saat ketidakadilan dibiarkan begitu saja, langit akan memandang rendah kita"

Kurang lebih seperti itu cuplikan film yang saya tonton di televisi kemarin malam, waktu itu mamak mengoreng pisang dan pempek lenggang. Aku lupa judul filmnya tapi yang membekas di dalam benakku adalah kalimat itu. 

*Aku masih makan pisang goreng dan pempek lenggang itu, kemudian petir datang dan menghantam keras. Aku tidur dan cerita tamat.

***

*Beberapa menit setelah masuk kamar....

*Dramapun dimulai.

Entah kenapa, apa cuma aku, yang terkadang begitu ngantuk di luar kamar, namun, ketika sendirian dan masuk kamar, ada-ada saja perihal imajinasi yang memutar-mutar pikiran dan mengajak bercengkrama.

*Bukan seperti itu kasih, Ujar benak-ku.

Ternyata kalimat dari film fiksi tersebut meracuni ku, padahal besok harus bangun secepat ayam. 

*Ku matikan lampu kamar dan bersiap tidur. 
*Namun tidak dibiarkan semudah itu oleh pikiranku; yang tiba-tiba menjadi sutradara dalam serial drama "semalaman suntuk". 

*Jika begitu, begini, jika begini, begitu, Tambahnya. 

Pusaran tatawarna yang penuh drama itu mulai diangkat menjadi topik pembicaraan.

*Sudah berapa banyak suara-suara atau kata-kata suci itu coba mengganggu lumuran dosamu. Aku membantah benak ku, dan coba tertidur dengan damai, benak-ku menekan.

*Besok lagi, ujar ku.
....
*Tidak semudah itu
......
*Terserahlah, bantahku

***

Sudah sering juga kudengar lumuran lumpur dosa membangun gerakan-gerakan suci. Jika kejahatan tidak ada, maka kebaikan akan sulit menentukan identitas nya, pikir ku. Tapi kenapa sekali lagi aku tidak coba tulis saja cerita romansa, menarasikan berbagai varian  senyum  gadis pengopi malam itu yang berkarung-karung telah ku curi pandang beberapa jam. Kalimat nya bisa mulai dari bagaimana rambutnya dihempas angin dan senyumnya semanis manggis. Dan Waktu-waktu menjadi slowmotion.

*Aku yang coba menenangkan obrolan benak-ku.

Hendaknya cerita jahat jangan mendapat stigma buruk terlebih dahulu, sayangnya dalam beberapa serial film, kejahatan kalah waktu, yang pada akhirnya, cerita hanya milik orang-orang yang menang. Dan kemudian melahirkan kejahatan yang baru lagi. Namun film kejahatan yang baik biasanya memberikan flashback kehidupan dan keadaan yang melatarbelakangi motif kejahatannya.

Masih di dalam kamar, benak ku masih berputar sendiri, berkicau, seperti burung di sangkar emas yang melihat hujan. Tiba-tiba, benak ku, yang awalnya menjadi sutradara berubah sebagai seorang ilmuan yang sedang mendalami studi mengenai kejahatan. Tiba-tiba berasa sedang kuliah kriminologi secara kilat.

*Waktu itu sepertiga malam. 

*Cicak-cicak menjadi supporter.

Ditinjau dari Postmodernisme kejahatan telah dihantarkan pada pintu gerbang perspektif baru. Kejahatan tidak lagi dipandang dari kasus per kasus melainkan mengedepankan humanity. Penerimaan atas perbedaan adalah hal positif. Lagi-lagi postmodernisme sungguh membahagiakan karena memang di dalam ketidakteraturan ada keteraturan. 

Sependapat dengan apa yang dikatakan Karl Menninger bahwa manusia membutuhkan kejahatan, menginginkannya dan mendapatkan keuntungan dari kesalahan mengatasi hal tersebut dan menjadikan kejahatan dan penghukuman bagian dari hidup manusia.

Bahkan contoh kasus dapat dilihat dari penyataan Elliot Currie mengenai kebingungannya pada pemahaman kejahatan dan keadilan di Amerika Serikat dimana kebijakan kriminal yang berjalan di AS saat itu berjalan dengan mengatasnamakan toleransi dalam melawan kejahatan namun proses yang terjadi adalah ketidakdilan. Dan kebingungan itu  juga terjadi di sekitar kita.

Dari posmodernisme kita dapat menyelami hal naif dari mengenyampingkan subjektifitas, dimana manusia sebagai personalitas merupakan hal yang kompleks, nilai yang dipercaya, kebuadayaan mempengaruhi tindakan masing-masing individu. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam posmodernisme human adalah penting dan tidak dapat dikesampingkan begitu saja atas nama objektifitas


*Lantas bagaimana ketika kejahatan dibiarkan.

*Saudara bebas memilih berada di jalan mana, namun kebebasan yang dipilih itu, berada dalam cctv norma-norma dan hukum.

*Di sanalah kita akan lihat hukum memang harus ditegakkan tanpa harus membuat penjara penuh. 

*Tiba-tiba benak ku sadar, sudah terlalu ngawur untuk mencoba menjadi kriminolog dadakan.

*Pada saat itulah benak ku mulai bercinta dengan kompleksitas dan tertidur dipelukannya.

*Namun sedikit lagi, benak ku mencela

*Bagaimana masa depan kejahatan dan ketidakadilan ?

*Tetaplah menjadi penduduk bumi dan biarkan penduduk langit melihat, meskipun kita dilumuri dengan hawa nafsu, ada hal yang tidak diketahui penduduk langit atas alasan-Nya; mengapa manusia yang dipersilahkan menjadi penduduk bumi. Sungguh paragraf terakhir ini merupakan lompatan jauh dari postmodernism berubah jadi teologism, bercampur aduk dan ahhhhhhh sudahlah.

*God nite penduduk langit... :)

Bukan maraknya kejahatan ataupun ketidakadilan membumbung tinggi, aku lebih takut jika di masa depan kita semua hidup dalam hilangnya sense of humanity.

Cik Ayub, 2021















Saturday, 4 September 2021

Mabuk Keadaan Lebih Kejam Dari Pada Mabuk Tahi

Kawan, kondisi temanmu sekarang sedang tidak baik, goyang tak beraturan, mudah- mudahan kami dapat kondisi yang dirahmati oleh Allah, Tuhan sejagat alam. Teman mu sedang dalam keadaan tidak baik dan steril, sekali lagi mudah- mudahan Allah "sudi hati" sebagai maha Rahman. Aku sedang tidak baik teman, aibku tetap saja disembunyikan, Allahuakbar. Aku sedang dalam ketidakbenaran yang membumbung tinggi, dalam kacamata kebanyakan, kuharap kau mengerti. Inilah perkara dosa yang aku alami. Karma seperti apa yang menungg pasti di depannya. Kalaupun sedikit ngawur dalam tulisan ini, maafkan lah. Karena saat ini yang ku pikirkan hanya menjawab tulisan mu. Maaf.

Setiap pertanyaan akan keliru ketika tidak menimbulkan jawaban yang berdialektika, maka hargai itu. Dosaku adalah bagian dari doa yang lainnya, maka pasrahkan itu. Kawanmu begitu pandai saat ini, menyembunyikan siapa dia. Tidak ada pembenaran jelas akan itu, sudah kongkrit. Selain maaf tidak ada ada lagi yang bisa dihaturkan.

Kenapa lagi-lagi bertanya sedang jawaban itu punya versinya masing-masing. Kita sudah jelas hidup dalam perjuangan berdasarkan versi masing-masing kebenaran, yang kita percayakan adalah musik atau olahraga sajalah. Jika memang sungkan, jangan ada perdebatan untuk malam ini saja, meskipun aku tahu gemuruh petir saat ini sedang membelalak di kepala-kepala batu seperti kita ini.

Tidur lah dengan  nyenyak beberapa hari ini selagi aku dalam kesadaran yang lain, tetaplah dalam kesadaran yang hakiki, yang bijak, yang memberikan peluang yang jahat tetap hidup dan yang baik tetap berkembangbiak. Jangan turuti, jangan ikuti pepatah sampah ini, selagi sempat temui aku di siang hari, dalam jam-jam begini aku begitu jahat dan lari dalam realitas sebenarnya.

Jangan tertawa palsu lagi yang jelas aku berada di posisi mu. Walaupun tidak ada pembenaran untuk saat ini, pada diriku yang hina ini. Selain diri sendiri, siapa lagi yang mau kita kelabuhi. May God bless us, but, whatever it is, I always stand with you, on and on, untill God guide us, untill the answer answered no answers.


I love you, but who's stiil love me in this condition, even God.

 I am drunk and you slepp on well. Hehe

Jika saudara terlalu percaya diri untuk yakin bahwa tidak dalam keadaan mabuk, mengapa saudara masih biasa-biasa saja melihat segala keanehan dan ketidakwarasan yang terjadi jelas di depan mata. Akui saja, kita sama sama pemabuk. Bahkan lebih parah dari mabuk tahi.
 
Cik Ayub 2021.














Sunday, 30 May 2021

Matahari Yang Lain

Lihat matahari yang barusan. Tersebutlah sama, meskipun hari ini tidak secerah seperti kemarin. Matahari yang sangat indah itu bermanfaat jika ia berada di porsinya dan sesuai kondisi nya. Jangan paksa ia menjadi beda hanya karena perkara cuaca dingin dan hangat. Jika ia benar-benar bisa memilih, bukankah sesekali ia bisa saja mendekat dan membakar apa saja dalam sinarnya. 

Mencintai matahari yang jauh, adalah dengan mencium tanah yang kau injak, menghargai yang hidup dengan memuji bagian lain yang rela mati untuk kehidupan. Pun mencintai matahari kemarin, adalah mensyukuri bunga yang gugur hari ini, kemudian bersukacita terhadap semerbak aroma oksigen secara sadar  dan terang-terangan.

Di dalam selubung bagunan hati yang runtuh dan anggaplah begitu berantakan, tetaplah terjaga di bawah sinar matahari. Jawaban yang belum datang dan menampar dengan hadirnya ketidaksesuaian harapan, mungkin adalah petunjuk lain untuk lebih menjiwai matahari. Hinga secara terus menerus, meskipun hanya sedikit demi sedikit, hingga terlihatlah matahari satu dari yang lainnya, yang dapat  terasa melalui kebaikan- kebaikan kecil di sekitar hidup.

Tidaklah harus menjadi matahari meskipun nyatanya matahari amatlah banyak. Tidaklah harus menjadi matahari meskipun tidak menjadi matahari adalah matahari itu sendiri. Matahari lainnya yang tidaklah satu, yang hangat cahaya nya memberi arti bagi sesama mahluk, bagi adik, anak, ibu, bapak, keluarga, istri, suami, teman dan lainnya. Jangan biarkan itu padam dan tetaplah pada porsinya, sejatinya bermanfaat adalah sebaik-baik nya hidup. Matahari sudah seharusnya adalah kita bersama, hingga kemudian semua orang saling menerangi dan kekurangan cahaya dalam bilik-bilik cadar, menjadi binar, memancar dari berbagai sudut dan arah. Nyalah dan hangatilah sebagai matahari yang lain, kemudian matilah secara sukarela untuk hidup nya matahari yang lain lagi.

Cik Ayub



luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com