Kau tidak tahu, Bagaimana rasanya mata terpejam namun memandang begitu jauh. Melihat bagaimana brengseknya dunia dengan segala permainannya. Tapi nanti dulu bung, boleh kita berbincang sedikit tentang kebahagian mati muda. Sepertinya aku tidak mau itu, aku harus hidup sedikit lama karena aku tau kenapa mesti hidup. Entah bagaimana dengan kau ?
Tapi kita masih di era yang sama, orang baik sulit hidup disini. Menduga-duga tentang isyaratmu bisa jadi salah paham, bagaimana kalau katakan saja langsung dengan nada sumbang sebernarnya kita berada di pihak mana. Terpacu padamu (...) adalah pasti, hanya jasad yang hilang, hanya itu, kemudian jelas engkau diposisi mana selama hidup.
Perkara mati dan hidup, bukankah itu urusan tuhan. Setiap pagi yang hilang begitu saja, mungkin banyak pikiran mengarah pada jalur kematian berada. Ketika besok aku telah tiada dan tuhan bertanya tentang apa yang kau "perbuat" selama hidup ? tentang posisi keberadaanmu ?
Celana sobek dengan rambut gondrong memandang mimpi gagalnya. Ciut terpuruk dengan dunia yang semakin kuat menindas. seseorang semakin keras dan mahir sedangkan angin membuatku Lempam.
Itu bukan petasan, beruntung kalau peluru karet, bagaimana kalau tembus dengan bahan keras yang panas. Meledak dari mana kita tak tahu. Malam datang jangan membuat tidurmu terlalu nyenyak, bisa jadi engkau terbangun di tempat yang lain, hilang entah kemana. Ilmu kebal belum cukup untuk menghargai badan kurus tak berotot ini.
"Keberanian yang membuat kalian akan tahan dalam situasi apapun! Nyali sama harganya dengan nyawa. Jika itu hilang, niscaya tak ada gunanya kau hidup"- Ernesto Che Guevara
Setidaknya harus tau berada diposisi mana |
0 comments:
Post a Comment