Dikala Gondrong Tiba

Gondrong adalah sebutan untuk seorang laki-laki berambut panjang, Itulah kenapa cewek tidak disebut Gondrong, karena mereka bukan laki laki dan laki laki bukan mereka, tapi mereka dan laki laki ditakdirkan untuk menyatu sehingga mampu menciptakan Gondrong junior, Coretan Payah edisi "Dikala Gondrong Tiba", akan mengulas sepenggal cerita dari sepanggul kisah yang terjadi selama Gondrong itu tiba.

Alasan Pecinta Alam ?

Tariklah nafas dari udara bersih itu. Kemudian biarkan sepatu tua keluar dari rak-nya. Kain segi tiga itu biarkan ada. Rutinitas akan kalah, kalahlah dengan jiwa. Nyaman akan jauh, dipecahkan dan terpelanting. Tentu ada kisah, dari perjalanan jauh melelahkan.

#SaveCawang | Sudah Dengar Tangisan Cawang hari ini ?

Payah, tangisan Cawang tak terdengar, jelas tangisan itu rintih. betul aku adalah orang yang payah, bagaimana tidak, seorang mahasisw...

Siul fales mengiringi pagi yang hampir saja terlewatkan, hari ini hampir saja habis di zona nyaman, dikasur yang tak terjemur entah berapa bulan. Kopi panas kuperintahkan untuk dibuat padahal hanya ada aku dan kucing waktu itu, astaga, kucing itu belum terlatih untuk segelas kopi, segelas kopi yang di dedikasikan untuk modal berpikir dan berandai-andai.

Saturday, 5 November 2016

Generasi Sama

Semangat belum datang padahal matahari sudah diubun kepala. Menunggu semangat hadir padahal sedikitpun semangat tidak berucap janji. Kamu pikir semangat akan berbela sungkawa, hadir begitu saja sedangkan kehidupanmu 80 persennya tidur dan sisanya bermain handphone. Dari sekian banyak kesempatan waktu, hidup sudah kebanyakan tidur. Tidur sudah tidak lagi menjadi rehat, tidur sudah jadi mematikan diri.

Pagi sudah jadi sapaan mahluk asing, sekali bernyawa sudah tengah hari. Kemudian dengan gagah obrolan malam menantang dunia. Asap ngepul rokok batangan Generasi generasi sama sudah terendus dari radius yang jauh. Generasi-generasi sama itu adalah Generasi generasi mata busuk melompong isi kepala, nyaring lubang sampah (mulut).

Matanya dipakai untuk dimatikan, mata mata dalam diri sudah tidak mampu lagi menyelidik melihat ketidakadilan, melihat kesalahan sudah jadi kewajaran. Generasi generasi sama yaitu generasi generasi sapi perah, berjalan tanpa ada keperluan, hura-hura gemerlap malam, ikut membuntut manusia buta.

Generasi-generasi sama tanpa adanya sikap, menelan mentah bulat bulat, buah isi belatung, berserabut penuh duri. Generasi-generasi sama yatu generasi tanpa ide "gila".

Generasi-generasi sama yaitu generasi tanpa adanya hal baru. 
Generasi-generasi yang menunggu. 
Generasi-generasi takut ambil alih.
Generasi-generasi tanpa inovasi 
Generasi-generasi risih jadi beda.
Generasi-generasi takut tanggung jawab.
Generasi-generasi haus kemewahan. 
Generasi-generasi hidup rutinitas.


Meja juang jembatan coretan payah
Generasi itu harus mati, semati-matinya. Generasi itu merasuk lewat darah menjadi virus otak dan hati menawarkan segala sensasinya.
Banyak dari generasi-generasi sama itu membalut status Maha,,, Mahasiswa.
Generasi itu bisa hancur untuk manusia-manusia yang berpikir.

Friday, 4 November 2016

Hujan Desember

03 November 2016.
Untuk malam. 
Untuk waktu sedikit penuh tantangan
.

Jangan lagi permasalahkan, waktu memang begitu dan yakinlah Desember ini akan hujan entah gerimis atau badai. Sesuatu yang belum didapat memang mengiurkan, setelah dapat baru tahu apa di dalam cangkang.

Tahu akan tantangan selanjutnya lebih parah.
Tahu akan sebenarnya seperti apa.
Tahu bahwa memilih untuk hidup adalah berjuang.

Dunia ini luas begitu juga dengan lembarannya.
Dunia ini menunggu.
Menunggu untuk orang yang sungguh-sungguh.

Tahap lain akan selalu ada. Orang- orang baru harus ada dan pilihan bertahan di tahap ini bukan solusinya. Cukup adalah kata yang liar. Kadang begitu menjebak, padahal belajar sampai kenegeri China itu dalam maknanya. Dunia ini semakin cepat, semakin singkat. Bukan hanya mengejar soal duniawi saja. Mental dan pemikiran yang maju sudah seharusnya dikejar dan Ini saatnya coba jadi yang ambil alih.


Orang-orang tua itu memang payah, berat sebelah. Tapi aku yakin mereka itu orang-orang pintar, lantas kenapa begitu ? Apakah posisi itu mempengaruhi pemikiran mudanya dulu. Atau memang pemikiran muda dulu habis dimakan waktu, redup dimakan sistem.

Penasaran sekali bagai remaja tanggung atas persoalan siapa yang membuat garis dan batas negeri ini. Siapa yang mengatur segala macam aturan ini. Kemudian dengan angkuhnya telunjuk panah, ini punyaku, itu punyamu.
Siapa yang menentukan suku, ras, bangsa dan agama. Siapa pula yang jadikan perang dan pertumpahan darah atas Batas dan garis yang membatas-batasi itu.

Mata Mengerling berangan jauh sejagad
Siapa ??


Ternyata kata jauh memang mengiurkan dan sekarang angan sudah berada terlalu jauh melalaikan tahap didepan mata. Tapi ada yang terpenting dan sulit ditunda-tunda lagi. Semangat yang telah tertanam di bulan Desember lalu berbuah di Desember ini.

Tunggu aku atau lewatlah tanpa permisi..
Desember ini akan hujan. Aamiin.


luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com