03 November 2016.
Untuk malam.
Untuk waktu sedikit penuh tantangan
.
Jangan lagi permasalahkan, waktu memang begitu dan yakinlah Desember ini akan hujan entah gerimis atau badai. Sesuatu yang belum didapat memang mengiurkan, setelah dapat baru tahu apa di dalam cangkang.
Tahu akan tantangan selanjutnya lebih parah.
Tahu akan sebenarnya seperti apa.
Tahu bahwa memilih untuk hidup adalah berjuang.
Dunia ini luas begitu juga dengan lembarannya.
Dunia ini menunggu.
Menunggu untuk orang yang sungguh-sungguh.
Tahap lain akan selalu ada. Orang- orang baru harus ada dan pilihan bertahan di tahap ini bukan solusinya. Cukup adalah kata yang liar. Kadang begitu menjebak, padahal belajar sampai kenegeri China itu dalam maknanya. Dunia ini semakin cepat, semakin singkat. Bukan hanya mengejar soal duniawi saja. Mental dan pemikiran yang maju sudah seharusnya dikejar dan Ini saatnya coba jadi yang ambil alih.
Orang-orang tua itu memang payah, berat sebelah. Tapi aku yakin mereka itu orang-orang pintar, lantas kenapa begitu ? Apakah posisi itu mempengaruhi pemikiran mudanya dulu. Atau memang pemikiran muda dulu habis dimakan waktu, redup dimakan sistem.
Penasaran sekali bagai remaja tanggung atas persoalan siapa yang membuat garis dan batas negeri ini. Siapa yang mengatur segala macam aturan ini. Kemudian dengan angkuhnya telunjuk panah, ini punyaku, itu punyamu.
Siapa yang menentukan suku, ras, bangsa dan agama. Siapa pula yang jadikan perang dan pertumpahan darah atas Batas dan garis yang membatas-batasi itu.
![]() |
Mata Mengerling berangan jauh sejagad |
Siapa ??
Ternyata kata jauh memang mengiurkan dan sekarang angan sudah berada terlalu jauh melalaikan tahap didepan mata. Tapi ada yang terpenting dan sulit ditunda-tunda lagi. Semangat yang telah tertanam di bulan Desember lalu berbuah di Desember ini.
Tunggu aku atau lewatlah tanpa permisi..
Desember ini akan hujan. Aamiin.
0 comments:
Post a Comment