Sianu itu berbicara dengan dirinya sendiri, mencoba menguatkan diri.
Terik matahari terang merona.
Sianu itu berteduh dibawah batang beringin tua, tempat orang lalu lalang.
Oh kasih, Sianu berteriak lantang.
Nampak mata para pejalan kaki membelot tiba-tiba kearah Sianu.
Mamang Somay tetap jualan dan melewatinya.
tokkk...tokk...tookkkk....
Ngik ngik ... (hening)
Sianu menampik.
Suasana hening berapa detik, wajah-wajah bermasker, tanpa ekspresi mata, itu melanjutkan perjalanannya, fokus kedepan, rutinitas tanpa batas.
zheepp... zheeepp.. suara deru kaki, robot bermerk manusia, produk ciptaan dari keadaan yang serba uang ini.
Jika kau diam-diam begitu, bagaimana aku yang kotor ini, mampu menangkap frekwensi sucimu pada Illahi. Tambah Sianu, sembari menunjukan jari keatas awan ketujuh.
Daun-daun kering beringin, beberapa, jatuh.
Tidak seindah daum ek yang berguguran dengan banyak.
Jakun Sianu naik turun.
Ada gumpalan keringat di sudut keningnya yang..... sedikit... lumayan... cukup... lebar.
Hidungnya kembang kempis, menarik nafas dalam-dalam.
Oh kasih, Sianu bersiap, memikirkan bait selanjutnya yang berasal dari empedu.
Oh sudah.
Aku sudah tahu.
Jangan lupa makan, siang ini, kalau lapar.
Sianu pergi dan bersiul sendiri.
Sianu hanya mencoba menguatkan diri.
Sianu jualan somay.
Sianu maskeran.
Sianu cewek tapi berjakun.
Sianu lapar.
Sianu belum makan siang.
Sianu perih, lambungnya.
SIANU SUDAH TAHU!
![]() |
Sianu ngak suka jogging. |
Dan yang terakhir Sianu itu keren
ReplyDeleteSalam dgn Sianu
DeleteSinau anak haram korban pemerkosaan?
ReplyDeleteSetiap anak itu suci, mau pemerkosaan atau tidak.
Delete