Sunday, 21 August 2016

Daokan aku jadi Supermen

Berambut klimis dengan sedikit ikal, berbadan kekar dengan segi delapan, beralis tebal tanpa pewarna buatan. Terbang kesana kemari layaknya burung. Aku bisa urus semuanya, mulai dari mencuci piring sampai piring dicuci, mulai dari makan nasi sampai nasi dimakan. Akulah Superman. 

Tidak ada yang berani menculikku, suaraku bebas menembus awan. Ketika ada kesalahan aku benarkan, ketika ada ketidakadilan aku adilkan. Ternyata akulah manusia super dengan segala kekuatan dahsyatnya.

Hidupku jadi idola dengan banyak penggemar di sekeliling badan. Klakson motor dan mobil berbunyi siiring papasan ku. Sambutan tangan begitu banyak menyita waktu untuk dibalas. Prestasi di lemari sampai tidak muat lagi, buku buku meluber dari tempatnya. Akulah Supermen dengan segala kesempurnaannya.

Senyum yang dibalas jadi cinta, sapa yang terabaikan jadi penasaran. Superman oh Superman. Super sekali engkau dikehidupan ini. Sayangnya aku bingung dikehidupan mana itu ?

Mimpiku terlalu tinggi, harapku terlampau jauh, tapi doamu tetap kutunggu. Lupakan soal Superman tadi, itu hanya lelucon ku. Apapun doamu, pasti itu terbaik. Sekarang aku damai, soal bagaimana tidak kupikirkan lagi. Yang jelas, jadi tetaplah jadi.

Boleh aku berbisik pada Tuhan tentang kita dan jalannya ? Bisik itu, hanya aku yang tahu. Kalaupun kau tahu, pasti Tuhan sedang memberi isyaratnya. Ngomong ngomong soal Superman, sepertinya sudah seharusnya membebaskan diri dari belenggu apapun dengan semangat dan kekuatan seperti jadi "Superman".
"Hidup tanpa kebebasan seperti tubuh tanpa roh"-Khalil Gibran


Cermin ruang tengah

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com