Sekarang, gondrong ini telah masuk di fase kewajiban (baca : dikala gondrong tiba) nampaknya mulai menjadi tua. Dengan bentuk pecah pecah dan kemerahan di ujungnya, ternyata sejak awal aku benar, menjadi tua tidak mengenakkan, namun tetap muda terkadang hanya dipandang sebelah mata. Sekarang kalian mesti percaya kampus tak seasik waktu itu, waktu dimana kita masih sibuk kerja kelompok hingga sekarang kita sibuk dengan skripsi kita masing masing.
Tidak terasa tahun ini masuk tahun ke empat gondrong ini bertahan. Aku ingat sekali, celana sobek andalan dengan kaos oblong itu selalu menjadi duet andalan menemani kesana kemari memasuki ruang kuliah dengan tas sandang tanpa pena. Pulang lebih awal dengan motor butut berkarat, Astaga, kalau saja pacarku tahu, mungkin ia akan cemburu dengan suasana angin yang membelai, meniup helm tanpa kaca yang membiarkan rambut keluar di bagian belakangnya. Rasanya dengan poling sms sementara, bisa jadi aku adalah orang kedua paling ganteng sekampus raya ini.
Tidak terasa tahun ini masuk tahun ke empat gondrong ini bertahan. Aku ingat sekali, celana sobek andalan dengan kaos oblong itu selalu menjadi duet andalan menemani kesana kemari memasuki ruang kuliah dengan tas sandang tanpa pena. Pulang lebih awal dengan motor butut berkarat, Astaga, kalau saja pacarku tahu, mungkin ia akan cemburu dengan suasana angin yang membelai, meniup helm tanpa kaca yang membiarkan rambut keluar di bagian belakangnya. Rasanya dengan poling sms sementara, bisa jadi aku adalah orang kedua paling ganteng sekampus raya ini.
"sampai saat ini berdasarkan catatan sejarah dunia perkampusanku, orang pertama belum ditemukan, kecuali Kamenraider dan Power Ranger begitu juga dengan Superman dan Badman ngotot untuk kuliah dikampusku, kemudian dengan gagah dan proses loby yang panjang, wakil rektor tiga bidang kemahasiswaan mendukung dan membuka sayembara dan disetujui oleh seluruh rakyat Indonesia, Merdeka".
Sekarang tahun keempat, namun belum genap empat tahun. Hampir sampai pinggang, membuatnya semakin asik, tidak perlu pengikat rambut, bisa kau sanggul seperti anak gadis didesa yang siap berangkat mandi kesungai. Digelap dan sepinya desa ia ikut, diterang dan ramainya kota ia tidak bisa ditinggal. Kemana saja selama bertahun-tahun menjadi pemikat hati.
kali ini fase yang sulit, tak banyak yang mampu bertahan, melaksanakan kewajiban adalah wajib hukumnya, kebiasaan selama 4 tahunan itu memang sulit untuk dilupakan, belum lagi banyak ide liar yang keluar dari gerahmu. Tapi bagaimanapun itu, terlepas gondrong atau tidak, kau tetaplah rambutku. Dibalik fenomena skripsi, kemudian fenomena kerja yang semuanya butuh rapi. Tentu perlu amunisi untuk tetap tenang, 99% kau akan pergi. datanglah fase itu, aku akan hadir dan mungkin kembali dengan jilid dua, sesuai dengan cita-citaku.
kali ini fase yang sulit, tak banyak yang mampu bertahan, melaksanakan kewajiban adalah wajib hukumnya, kebiasaan selama 4 tahunan itu memang sulit untuk dilupakan, belum lagi banyak ide liar yang keluar dari gerahmu. Tapi bagaimanapun itu, terlepas gondrong atau tidak, kau tetaplah rambutku. Dibalik fenomena skripsi, kemudian fenomena kerja yang semuanya butuh rapi. Tentu perlu amunisi untuk tetap tenang, 99% kau akan pergi. datanglah fase itu, aku akan hadir dan mungkin kembali dengan jilid dua, sesuai dengan cita-citaku.
Menjadi dosen muda dengan tetap berambut gondrong adalah catatan kecil tertempel di dinding kosanku. Cita-cita yang hadir atas jerih payah petualangan panjang. Dan apabila gondrong ini akan kembali awal, maafkanlah itu, ingatlah selalu ndrong, kita pernah menghabiskan waktu dengan ke-keren-an maksimal tanpa cela, bisa jadi nantinya dikala gondrong hilang, aku sangat yakin, pasti ada karakter yang hilang juga didalam diri, entah hilang atau sembunyi, kuharap sembunyi saja. selalu ada jilid dua untuk sensasi dan suasana itu, yang sedikit banyak membentuk pikiran pikiran yang jarang dipikirkan oleh generasi- generasi sama. Kini kau Hampir sampai pinggang, salut aku sama mu ndrog, ini prestasi untuk kita berdua, hanya untuk kita berdua. Bagaimanapun cerita selanjutnya kau tetap rambutku yang bernama gondrong. Bersambung
![]() |
Hampir sampai pinggang, gondrongku |
0 comments:
Post a Comment