Saturday, 21 May 2016

Untuk Kawan, Kerja Nyata atau Pekerja Nyata ?

Apa kabar kawan, masih bagun kesiangan hari ini, hahahaha berarti kita sama, kali ini izinkan coretan payah berkisah sedikit. Kawan, terdengar kabar sebentar lagi kau akan melaksanakan tugas besar dari seorang Mahasiswa/i, benar begitu, tentu kau ingin waktu itu segera tiba. Kuliah Kerja nyata, kebetulan aku pernah melakukannya. Hanya kebetulan aku yang duluan.

Kawan, boleh aku bercerita sebagai orang yang kebetulan, bukan maksudnya sebagai tanda aku lebih tahu dari masa itu. Walaupun nantinya coretan payah ini terkesan sedikit mengurui, maafkanlah itu, anggap aku orang yang payah, semoga dari kepayahan ini menjadi berkah dan membuat kita untuk berusaha lebih hebat.

Kawan...
Kuliah kerja nyata (KKN) bagiku mata kuliah wajib terasik yang pernah ada di planet bumi. Ini adalah wujud nyata dari pengabdian seorang Mahasiswa untuk turun dan melihat langsung bagaimana kondisi sebenarnya kemudian melakukan sesuatu sebagaimana mestinya. Ini juga merupakan cerminan dari kualitas seorang Mahasiswa/i selama mempelajari teori dibangku kuliahnya. Kuliah kerja nyata atau disingkat KKN, Kukerta atau apapun itu, bagiku adalah kerja nyata bukan pekerja nyata. Dua kata ini tersimpan makna  berbeda walaupun intinya sama bekerja.. 

Kawan...
Kerja nyata dan Pekerja nyata, silakan kau pilih, tapi aku jelaskan sedikit gambarannya. Kerja nyata adalah bentuk kerja bersama masyarakat, yang sebelumnya direncanakan bersama-sama, tujuannya untuk masyarakat itu sendiri, biasanya jauh dari istilah sumbangan dana karena memang dilakukan secara bersama dan memanfaatkan peluang yang ada. Kopi akan keluar dari ibu ibu, kayu akan dapat dari hutan desa, tenaga akan terkumpul untuk suatu karya bersama. Namun berbeda dengan pekerja nyata, biasanya melakukan sesuatu berdasarkan kepentingan diri sendiri, dilakukan oleh diri sendiri. Pekerja ini akan dekat dengan istilah sumbangan dana, tenaga hanya dari kalangan mahasiswa/i, layaknya pekerja profesional masyarakat dijadikan penonton dan siap bertepuk tangan ketika selesai, tanpa tahu apakah masyarakat membutuhkan itu. 

Kawan...
Tentu kalian nanti akan dikelompokan dari beberapa Mahasiswa/i dengan latar belakang dan jurusan yang berbeda, kemudian berada dalam satu atap kurang lebih satu bulan, berbicang, bercanda, bersedih, bahagia, pasti akan terjadi. Banyak macam sifat, baik dan buruk adalah kepastian, tentu bukanlah hal yang menyenangkan apabila rumah tangga tidak harmonis. 

Perlu disadari kawan, dari cerita kelompok inilah akan tercipta kisah yang sulit dilupakan, rukun-rukunlah, berpikirlah setiap orang memiliki potensi, memiliki anggota kelompok yang kuat begadang, main kartu dan perokok keras adalah anugerah tersendiri, karena orang seperti inilah yang akan menjadi garda terdepan menyambut tamu yang biasanya sampai larut malam, orang  ini akan mengerakkan pemuda/i desa lebih cepat, orang ini juga, lebih aktif menjamin keamanan kelompoknya. Itu adalah contoh potensi sederhana yang biasanya dianggap sepele

Kawan...
Tidak ada yang lebih unggul dalam kelompok kecil ini, itu akan indah dan terkenang sampai kapanpun apabila saling menghargai dan mampu melihat mengerti satu sama lain.

Kawan...
Tentu misimu besar, harapanmu membawa perubahan namun ketika biacara soal permasalahan, sering-seringlah untuk mengobrol dengan masyarakat, karena mereka sudah sejak awal, bahkan lebih lama mengetahui kondisi sebenarnya, bagaimana bisa orang baru dengan ide yang besar akan menyimpulkan permasalahan tanpa narasumber handal bernama masyarakat.

Kawan...
Ketika nanti kau sudah ditempatkan di daerah sana, lepaskanlah dulu ke-maha-an mu itu, jangan pakai bahasa intelektual mu itu, tidak banyak yang mengerti itu, serba mewahmu itu, karena disini begitu sederhana, tidak serumit dengan fasilitas yang biasa kita pakai. 

Kawan...
Jangan lupa, Selain program kerja yang selalu kau banga-bangakan itu, yang selalu kau unggulkan itu, disisi lain masyarakat hanya ingin hadirmu yang pecah dan lebur, ikut bermain voli di sore hari, ikut berkebun, melaut dll. Bagaimana bisa tangan mulusmu tidak dipecahkan hanya untuk sebulan lebih saja, biar tahu rasanya jadi rakyat biasa, hingga kau duduk di jabatan nanti ingat dengan tangan-tangan yang pecah untuk mencari nafkah. Berbaurlah dan jadi bagian dari mereka bukan sebagai tamu jauh yang begitu kaku.

Kawan...
Tentu kita adalah seorang mahasiswa/i yang belum mampu mencari uang, berundinlah dengan masyarakat untuk tempat tinggal layak dan tidak terpakai tanpa untuk menyewa, usahakanlah dulu, walaupun sulit. Hilangkanlah kebiasaan sumbangan dana hanya untuk menjadi tukang cat atau membuat plakat nama, kegiatan klasik ini melekat sekali, bukankah tidak harus kau datang untuk melakukan itu, atau hanya itu yang dapat dilakukan. 

Kawan...
Setelah semuanya selesai, sempatkan waktu untuk berkunjung lagi, melihat kembali sejauh mana yang kita lakukan dulu. Atau selama itu waktumu habis hanya untuk cinta-cintaan. 

Sekali lagi Kawan, sebagai kalimat penutup dan sekaligus pertanyaan untuk tujuan keberangakatan mu nanti. Kau mau melakukan apa yang kau mau atau apa yang masyarakat mau ? Kemudian kau mau kerja nyata atau pekerja nyata ? 

Sekian.
Salam dari kelompok KKN UNIB Periode 76 Kecamatan Enggano, Desa Meok 2015.
 
Salam dari kelompok KKN UNIB Periode 76 Kecamatan Enggano, Desa Meok 2015

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com