Apa kabar kawan, masih bagun kesiangan hari ini, hahahaha berarti
kita sama, kali ini izinkan coretan payah berkisah sedikit. Kawan,
terdengar kabar sebentar lagi kau akan melaksanakan tugas besar dari
seorang Mahasiswa/i, benar begitu, tentu kau ingin waktu itu segera
tiba. Kuliah Kerja nyata, kebetulan aku pernah melakukannya. Hanya
kebetulan aku yang duluan.
Kawan, boleh aku bercerita sebagai
orang yang kebetulan, bukan maksudnya sebagai tanda aku lebih tahu dari masa
itu. Walaupun nantinya coretan payah ini terkesan sedikit mengurui,
maafkanlah itu, anggap aku orang yang payah, semoga dari kepayahan
ini menjadi berkah dan membuat kita untuk berusaha lebih hebat.
Kawan...
Kuliah kerja nyata (KKN) bagiku mata kuliah wajib terasik yang pernah ada di planet bumi. Ini adalah wujud nyata dari
pengabdian seorang Mahasiswa untuk turun dan melihat langsung bagaimana
kondisi sebenarnya kemudian melakukan sesuatu sebagaimana mestinya. Ini
juga merupakan cerminan dari kualitas seorang Mahasiswa/i selama
mempelajari teori dibangku kuliahnya. Kuliah kerja nyata atau disingkat
KKN, Kukerta atau apapun itu, bagiku adalah kerja nyata bukan pekerja
nyata. Dua kata ini tersimpan makna berbeda walaupun intinya sama bekerja..
Kawan...
Kerja nyata
dan Pekerja nyata, silakan kau pilih, tapi aku jelaskan sedikit
gambarannya. Kerja nyata adalah bentuk kerja
bersama masyarakat, yang sebelumnya direncanakan bersama-sama, tujuannya
untuk masyarakat itu sendiri, biasanya jauh dari istilah sumbangan dana
karena memang dilakukan secara bersama dan memanfaatkan peluang yang
ada. Kopi akan keluar dari ibu ibu, kayu akan dapat dari hutan desa,
tenaga akan terkumpul untuk suatu karya bersama. Namun berbeda dengan
pekerja nyata, biasanya melakukan sesuatu berdasarkan kepentingan diri
sendiri, dilakukan oleh diri sendiri. Pekerja ini akan dekat dengan
istilah sumbangan dana, tenaga hanya dari kalangan mahasiswa/i, layaknya pekerja profesional masyarakat dijadikan penonton dan
siap bertepuk tangan ketika selesai, tanpa tahu apakah masyarakat
membutuhkan itu.
Kawan...
Tentu kalian nanti akan dikelompokan dari beberapa Mahasiswa/i
dengan latar belakang dan jurusan yang berbeda, kemudian berada dalam
satu atap kurang lebih satu bulan, berbicang, bercanda, bersedih,
bahagia, pasti akan terjadi. Banyak macam sifat, baik dan buruk adalah kepastian, tentu bukanlah
hal yang menyenangkan apabila rumah tangga tidak harmonis.
Perlu disadari kawan, dari cerita kelompok inilah akan tercipta kisah
yang sulit dilupakan, rukun-rukunlah, berpikirlah setiap orang memiliki
potensi, memiliki anggota kelompok yang kuat begadang, main kartu dan
perokok keras adalah anugerah tersendiri, karena orang seperti inilah
yang akan menjadi garda terdepan menyambut tamu yang biasanya sampai
larut malam, orang ini akan mengerakkan pemuda/i desa lebih cepat,
orang ini juga, lebih aktif menjamin keamanan kelompoknya. Itu adalah contoh
potensi sederhana yang biasanya dianggap sepele
Kawan...
Tidak
ada yang lebih unggul dalam kelompok kecil ini, itu akan indah dan
terkenang sampai kapanpun apabila saling menghargai dan mampu melihat
mengerti satu sama lain.
Kawan...
Tentu misimu besar, harapanmu membawa
perubahan namun ketika biacara soal permasalahan, sering-seringlah untuk
mengobrol dengan masyarakat, karena mereka sudah sejak awal, bahkan
lebih lama mengetahui kondisi sebenarnya, bagaimana bisa orang baru dengan ide yang besar akan menyimpulkan permasalahan tanpa
narasumber handal bernama masyarakat.
Kawan...
Ketika nanti kau sudah ditempatkan di daerah sana, lepaskanlah dulu ke-maha-an mu itu, jangan pakai bahasa intelektual mu itu, tidak banyak yang mengerti itu, serba mewahmu itu, karena disini begitu sederhana, tidak serumit dengan fasilitas yang biasa kita pakai.
Kawan...
Jangan lupa, Selain program kerja yang selalu kau banga-bangakan itu, yang selalu kau unggulkan itu, disisi lain masyarakat hanya ingin hadirmu yang pecah dan lebur, ikut bermain voli di sore hari, ikut berkebun, melaut dll. Bagaimana bisa tangan mulusmu tidak dipecahkan hanya untuk sebulan lebih saja, biar tahu rasanya jadi rakyat biasa, hingga kau duduk di jabatan nanti ingat dengan tangan-tangan yang pecah untuk mencari nafkah. Berbaurlah dan jadi bagian dari mereka bukan sebagai tamu jauh yang begitu kaku.
Kawan...
Tentu kita adalah seorang mahasiswa/i yang belum mampu mencari uang, berundinlah dengan masyarakat untuk tempat tinggal layak dan tidak terpakai tanpa untuk menyewa, usahakanlah dulu, walaupun sulit. Hilangkanlah kebiasaan sumbangan dana hanya untuk menjadi tukang cat atau membuat plakat nama, kegiatan klasik ini melekat sekali, bukankah tidak harus kau datang untuk melakukan itu, atau hanya itu yang dapat dilakukan.
Kawan...
Setelah semuanya selesai, sempatkan waktu untuk
berkunjung lagi, melihat kembali sejauh mana yang kita lakukan dulu.
Atau selama itu waktumu habis hanya untuk cinta-cintaan.
Sekali
lagi Kawan, sebagai kalimat penutup dan sekaligus pertanyaan untuk tujuan
keberangakatan mu nanti. Kau mau melakukan apa yang kau mau atau apa
yang masyarakat mau ? Kemudian kau mau kerja nyata atau pekerja nyata ?
Sekian.
Salam dari kelompok KKN UNIB Periode 76 Kecamatan Enggano, Desa Meok 2015.
 |
Salam dari kelompok KKN UNIB Periode 76 Kecamatan Enggano, Desa Meok 2015 |