Friday, 13 May 2016

Puisi Payah

Bercanda dengan daun  mati.
Aku berteduh didaun yang amat kecil.
Sedangkan matahari amat indah sinarnya.
Membakar kulit.
Membuatku terpanah dengan perjalan ini.
Hai kasur empuk.
Hai wajah lembut.
Hai zona nyaman, maaf aku meninggalkan mu.
Aku sedang tepat.
Tepat saling bersentuh.
Dengan ranting dan daun yang mati.
tersandar padanya.
Ransel terpunggung, kubiarkan sejenak tergelatak sama sepertiku.
Akan kujawab saja langsung dengan tanah tanahnya.
Mengapa aku berada disini.

Dengan Malam dan dinginnya.
Dengan siang dan panasnya.
Tubuh yang lelah tergeletak.
Jatuh sejatuhnya, lelah selelahnya
Lihatlah ini.
Rimba dengan isinya.
Langit dengan pelanginya.
Aku sekarang diantara sunyi.
Diantara saudara yang sama lelahnya.
Diantara saudara dengan usaha untuk tertawa.
Sayang tidak ada kamu disini, mungkin sumbu tawa langsung pecah dari wajah lelahmu.
Tapi intinya, ini tidak akan terlupa.
Bagaimana menghabiskan malam ditengah hutan.
Diantara pondok kecil dengan keramahan keluarganya. (Ekspedisi Mapetala Unib 2016, Bukit Kumbang).

Ayub Saputra dengan lelahnya

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com