Dikala Gondrong Tiba
Gondrong adalah sebutan untuk seorang laki-laki berambut panjang, Itulah kenapa cewek tidak disebut Gondrong, karena mereka bukan laki laki dan laki laki bukan mereka, tapi mereka dan laki laki ditakdirkan untuk menyatu sehingga mampu menciptakan Gondrong junior, Coretan Payah edisi "Dikala Gondrong Tiba", akan mengulas sepenggal cerita dari sepanggul kisah yang terjadi selama Gondrong itu tiba.
Alasan Pecinta Alam ?
Tariklah nafas dari udara bersih itu. Kemudian biarkan sepatu tua keluar dari rak-nya. Kain segi tiga itu biarkan ada. Rutinitas akan kalah, kalahlah dengan jiwa. Nyaman akan jauh, dipecahkan dan terpelanting. Tentu ada kisah, dari perjalanan jauh melelahkan.
#SaveCawang | Sudah Dengar Tangisan Cawang hari ini ?
Payah, tangisan Cawang tak terdengar, jelas tangisan itu rintih. betul aku adalah orang yang payah, bagaimana tidak, seorang mahasisw...
Siul fales mengiringi pagi yang hampir saja terlewatkan, hari ini hampir saja habis di zona nyaman, dikasur yang tak terjemur entah berapa bulan. Kopi panas kuperintahkan untuk dibuat padahal hanya ada aku dan kucing waktu itu, astaga, kucing itu belum terlatih untuk segelas kopi, segelas kopi yang di dedikasikan untuk modal berpikir dan berandai-andai.
Friday, 9 December 2016
Bangunan Petak Dua Pintu
Sunday, 4 December 2016
Manusia Terdidik Lari
![]() |
Prima Causa, jangan biarkan aku lari. |
Saturday, 5 November 2016
Generasi Sama
![]() |
Meja juang jembatan coretan payah |
Friday, 4 November 2016
Hujan Desember
![]() |
Mata Mengerling berangan jauh sejagad |
Friday, 9 September 2016
Carilah
Jika kau mencari aku.
Cari lah diantara pedih batu larah.
Jika kau mencari aku.
Carilah diantara sepi bekas lobang.
Jika kau mencari aku.
Carilah diantara kayu termakan waktu.
Jika kau mencari aku.
Carilah diantara patah angin lalu.
Jika kau mencari aku.
Carilah diantara senyum malang tumbang.
Jika kau mencari aku.
Carilah diantara lorong lampu remang.
Jika kau mencari aku.
Carilah diantara senyum topeng amarah.
Jika kau mencari aku.
Carilah diantara hidung belang mata menggerling.
Jika kau mencari aku.
Carilah diantara keluarga yang hidup simalakama.
Jika kau mencari aku.
Carilah diantara pandangan luput sinar terik.
Jika kau tak mengenal aku.
Akulah perindu yang tidak tahu bagaimana.
Jika kau tak mengenal aku.
Akulah jiwa iri dari hidup adanya.
Jika kau tak mengenal aku.
Akulah kupu kupu malam dengan sanksi pedih umat manusia.
Jika kau jadi aku dan aku jadi kau.
Mungkin tidak secari ini.
Sunday, 21 August 2016
Daokan aku jadi Supermen
"Hidup tanpa kebebasan seperti tubuh tanpa roh"-Khalil Gibran
![]() |
Cermin ruang tengah |
Tuesday, 9 August 2016
Seorang Pencinta Alam
![]() |
Tidak cukup untuk duduk dan mengamatinya dari kejauhan |
Udara Kelulusan
Kemenanganmu adalah penyemangatku, semangatkan aku untuk orang yang mendahului, tidak ada yang lebih asik kecuali orang yang berada pada prioritasnya, aku sekarang duduk, sedang menghitung minggu yang telah lalu entah keberapa kalinya, kemudian mencoba bagun kembali sambil menyusun setiap harapan yang datang, terkadang aku jemput di dalam diamku, untuk memprioritaskan semua waktu yang bisa saja akan terbuang percuma.
![]() |
Coretan di dinding kosan diam diam merayap |
Wednesday, 3 August 2016
Ngobrol (diri) Pagi
![]() |
Rumput yang cemburu |
Saturday, 2 July 2016
Latar Belakang Reunian
Kelas baru sudah dibagi, Alhamdulilah tahun ini naik kelas. Seragam tak lagi nampak bagus, yang awalnya kebesaran sekarang sudah ngepas betul untuk tampil dengan baju keluar. Kelas Akhir dengan menjadi pemegang tahta sekolah, ras tertua, sebut dia kakak kelas dari kakak kakak kelas yang ada. Kelas ini jangan disiakan, biasanya dibagi secara acak, tentu tidak terlalu asing lagi karena sudah lama saling terlihat bahkan ada yang satu kelas dulunya.
Setiap tahunnya, siswa tersantai didunia biasanya duduk memilih bangku dekat jendela mengarah pada seisi sekolah dengan posisi strategis yaitu sudut ruang kelas, namun saranku jangan terlalu sudut, bisa-bisa jadi target sasaran guru untuk menjadi tikus percobaan. "Iya, yang disudut sana" itu contoh nadanya.
Memilih langkah awal seperti ini, tentunya memiliki efek samping, akan banyak siswi lewat silih berganti dengan wajah khasnya yang sangat sayang untuk dilewatkan, disudut lain terlihat sorak seru siswa sedang berolahraga (pelajaran favorit siswa tanpa catatan), sayup sayup candaan siswa dengan pelajaran kosongnya terdengar mengejek. Semua itu mengalahkan fokus terhadap materi yang entah kenapa mesti dipelajari (alibi haters fisika). Ditambah lagi kondisinya pagi hari, tepat dimana perutku sudah memanggil gorengan teman yang diselipkan dibawah bangku.
Duduk diam dengan tutup pena digigit, mengamati sekitarnya untuk bersiap menjahili mangsanya, terserah ada guru ataupun tidak, korban terdekat biasanya tetangga depan belakang. Mengajak yang lain tidak fokus adalah kesenangan tersendiri.
Disisi lain hal yang mendapat dukungan penuh ketika ketua kelas beranjak pergi kekantor guru untuk memastikan pelajaran kosong. Biasanya langsung suasana pecah dengan rerumpian ibu-ibu, cerita *tuttt para remaja tanggung membuat sebagian lengah atas pena andalannya. memang kelas akhir akhir ini menjadi polemik dengan kasus pencurian besar, hilangnya beberapa pena, bahkan ada yang diculik, dimutilasi, hanya diambil bagian dalamnya. Uhh kejam.
Sekarang sudah empat tahun kita tamat, ada yang kerja, ada yang menikah, ada juga yang kerja sambil menikah, ada banyak lagi. Ada banyak kisah yang sebagian besarnya teramati dari sudut bangku ini, sudah pas untuk dijadikan pembicara atas pelaku dari hilangnya pena diatas atau menjadi sutradara film pendek yang akan dirilis entah kapan?
Masih simpan photo kita? Untuk bukti bahwa dulu pernah sekelas, biasanya diantara kita sekarang sudah banyak perubahan, yang membuatnya tertawa adalah mengapa kita pernah melakukan hal konyol itu. Masih ada kisah itukan? Geng-Gengan...Marah marahan...Cinta-cintaan... Dan lain sebagainya.
Bagaimana kalau kita sepakati saja, tanpa berjanji-janjian seperti dulu. Latar Belakang Reuni bagiku bentuk untuk menceritakan kisahnya secara langsung. Cerita yang setiap tahun diceritakan tanpa sedikitpun kehilangan keseruannya. Tentu akan banyak episode jika bersama. Kadang kita jarang bercerita ketika bertemu, namun aku tahu wajahmu sudah menceritakan baitnya. Aakh, menulis ini sama saja merindu sendirian. Oke, Kita akan bertemu diacara reunian Ramadhan tahun ini. Tanggal 03 Juni 2016 Jam 03:00 wib di Hotel Sempurna. Beberapa teman kita sudah mempersiapkannya dengan matang, tentu kita saling menunggu.
Almada (Alumni SMA N 2 Lubuklinggau Angkatan2012)
Friday, 17 June 2016
Malam Nian
Malam belum habis, begitu juga dengan kisah yang akan kujalani. Tidak akan kuberi kesempatan pada malam untuk mengenang kisah yang itu-itu saja, sebab kisah masih mempunyai sedikit waktu untuk diperbarui. Memang malam terkadang tidak adil, mengacak seenaknya setiap kisah. Memang malam terkadang kejam, selalu saja malam yang bersekongkol dengan kenangan.
Ini bukan soal gelap dan heningnya saja,bicara tentang angin bisa mengalahkan detang jam yang lewat begitu saja, dinginnya sudah masuk tulang belakang melewati rajutan jaket sederhana. Kubiarkan malam itu, kita harus sadar, sekali kali itu perlu, untuk melihat yang sudah jauh berlalu atau yang akan lalu, bukankah kita butuh mengobrol dengan dirisendiri, dengan apa yang dilakukan selama ini hanyalah euforia atau ...
Mungkin inilah adalah pesan untuk berpikir lebih lama dengan kenangan atau berpikir keras dengan kisah selanjutnya. Kali ini aku sepakat sebenarnya aku tidaklah begadang melainkan hanya memindahkan waktu tidur. Ahh kali ini aku kalah telak.
![]() |
Malam itu dengan rembulannya. |
Friday, 10 June 2016
Cintaku yang payah
Nem, Leha, Sri, Terimakasih.
![]() | ||
Waktu itu di Enggano, "Di dalam bir ada kebebasan"-Benjamin Franklin |
Hampir sampai pinggang
Tidak terasa tahun ini masuk tahun ke empat gondrong ini bertahan. Aku ingat sekali, celana sobek andalan dengan kaos oblong itu selalu menjadi duet andalan menemani kesana kemari memasuki ruang kuliah dengan tas sandang tanpa pena. Pulang lebih awal dengan motor butut berkarat, Astaga, kalau saja pacarku tahu, mungkin ia akan cemburu dengan suasana angin yang membelai, meniup helm tanpa kaca yang membiarkan rambut keluar di bagian belakangnya. Rasanya dengan poling sms sementara, bisa jadi aku adalah orang kedua paling ganteng sekampus raya ini.
kali ini fase yang sulit, tak banyak yang mampu bertahan, melaksanakan kewajiban adalah wajib hukumnya, kebiasaan selama 4 tahunan itu memang sulit untuk dilupakan, belum lagi banyak ide liar yang keluar dari gerahmu. Tapi bagaimanapun itu, terlepas gondrong atau tidak, kau tetaplah rambutku. Dibalik fenomena skripsi, kemudian fenomena kerja yang semuanya butuh rapi. Tentu perlu amunisi untuk tetap tenang, 99% kau akan pergi. datanglah fase itu, aku akan hadir dan mungkin kembali dengan jilid dua, sesuai dengan cita-citaku.
![]() |
Hampir sampai pinggang, gondrongku |
Saturday, 21 May 2016
Untuk Kawan, Kerja Nyata atau Pekerja Nyata ?
Kuliah kerja nyata (KKN) bagiku mata kuliah wajib terasik yang pernah ada di planet bumi. Ini adalah wujud nyata dari pengabdian seorang Mahasiswa untuk turun dan melihat langsung bagaimana kondisi sebenarnya kemudian melakukan sesuatu sebagaimana mestinya. Ini juga merupakan cerminan dari kualitas seorang Mahasiswa/i selama mempelajari teori dibangku kuliahnya. Kuliah kerja nyata atau disingkat KKN, Kukerta atau apapun itu, bagiku adalah kerja nyata bukan pekerja nyata. Dua kata ini tersimpan makna berbeda walaupun intinya sama bekerja..
Salam dari kelompok KKN UNIB Periode 76 Kecamatan Enggano, Desa Meok 2015 |
Friday, 20 May 2016
The Day of National Resurgence
The things that can be taken as moral instruction when we commemorate the Day of National resurgence are :
What is meant by National resurgence in accordance with this moment we are forced to step forward for getting achievment and progress.
Friday, 13 May 2016
Alasan Pecinta Alam
Telusurilah wilayah yang jarang ditelusuri.
Rasakan bagaimana seharusnya memerankan diri, dari kesederhanaan yang ada.
Sebab memang kita berada disitu, entah bagaimana panca indra merekamnya.
kemudian seharusnya nurani terpanggil.
Puisi Payah
Tuesday, 10 May 2016
Terus-terusan
Dear modal yang tadi sebelumnya aku sebutkan, kali ini lebih banyak ketakutan yang entah datang dari mana, atau karena tontonan hina itu telah meracuniku. Takut begini, takut begitu, nanti seperti ini, nanti seperti itu. Ahh kenapa harus ada pikiran seperti itu, terpenjara oleh pikirannya sendiri.
Apakah ini curhat, bukan, ini adalah beberapa huruf yang dipaksakan menjadi kalimat, bersumber dari kepayahan hidupku, yang hanya bisa kutulis dalam maya, bercinta seharian kemudian menodai laptop warisan keluargaku. Tapi setidaknya ada kelakuan gagal yang diperbuat. seperti coretan payah ini.
Akhir kata, bolehkah aku menyebut satu istilah yang aku sendiri belum tahu artinya, "Event Organizer Intelektual" yang lahir dan terbentuk dari miniatur negara (kampus). Dengan mengucapkan kalimat payah, saya membolehkan diri, untuk istilah tersebut. Bagaimana che, tertarik untuk jadi bagian. Tugasnya gampang, kita tidak bicara gerakan, apalagi keadilan, kekerasan perempuan dan anak atau konflik agraria, pelanggaran ham, korupsi, penindasan dan lain sebagainya itu jadi urutan kesekian. Tugas utamanya Ceremonial, kamu cukup punya keahlian di sesi bagian mana, kalau aku tentu di sesi perlengkapan, mengumpulkan paham yang belum lengkap. bagaimana bisa berkesempatan menjadi kaum intelektual tapi menjadi tua hanya untuk itu. Aduh, payahnya diri ini, banyak misi yang gagal, payah sekali, betapa sialnya kejadian ini, tapi nanti dulu che, bagaiamana kalau doakan aku menjadi Superman saja. terserah kau mau berdoa dengan agama apa, aku menganut Sila Pertama.
Akhir kata yang paling akhir, tidak perlu urus yang tidak penting, seperti kata kau, rakyat hidup rakyat ! hidupi saja dirimu yang tidak terurus itu, terus saja, teruskan saja, sampai nurani sedikitpun tidak bergetar melihat ketidakadilan, jangankan empati, simpatipun jauh dari lintasan. Terus saja sampai semuanya digusur, teruskan saja sampai yang kecil tergencet dengan sendirinya. Terus saja, hingga semuanya sama berpikir, yang terus terusan tadi bukan urusan kita. Itu urusan Mahasiswa sedangkan kita adalah Event Organizer Intelektual !! Hidup Payahsiswa !!
![]() |
Orang payah yang berbicara saja, Ayub Saputra yang sedang berproses mencari tambahan nama belakang di miniatur negara (kampus) |
Monday, 9 May 2016
#SaveCawang | Sudah Dengar Tangisan Cawang hari ini ?
"Jika Anda bergetar dengan geram pada setiap melihat ketidakadilan, maka Anda adalah kawan saya"- Ernesto Che Guevara.
![]() |
Photo pengusuran kebun karet masyarakat yang diambil di laman mongabay.com |
![]() | ||||
photo pengusuran yang diambil melalui laman http://walhi-sumsel.blogspot.co.id |